Loading...
world-news

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) - SISTEM PEMBANGKIT ENERGI


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

http://energi.pens.ac.id/

Sekilas Tentang SISTEM PEMBANGKIT ENERGI

SEJARAH

SEKILAS TENTANG
SISTEM PEMBANGKIT ENERGI PENS
Sistem Pembangkit Energi (SPE) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari proses konversi dan pembangkitan energi khususnya energi listrik. Dengan mempelajari konsep dasar termodinamika dan rangkaian listrik sebagai salah satu aspek penting dalam analisis teknik diharapkan menjadi dasar dalam pengembangan bidang kelistrikanan dan energi. Dengan kata lain, Program Studi SPE membekali mahasiswa dengan penguasaan ilmu dan pengetahuan tentang konversi energi secara mendalam.

Program Studi Sistem Pembangkit Energi merupakan pendidikan vokasi pertama yang berkonsentrasi dalam bidang energi kelistrikan dan sumber energi terbarukan (Tahun 2009 dan 2010, PENS – ITS mendapat juara pertama dalam keikutsertaan lomba lomba di bidang efisiensi energi). Prodi ini telah mulai menerima mahasiswa angkatan pertama pada September 2011.

Dengan telah dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 365/E/O/2012 tentang Penyelenggaraan Program Studi Sistem Pembangkit Energi (D-IV) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, secara resmi SPE menjadi prodi yang telah diakui dan berada dibawah Departemen Mekanika dan Energi.

LAB

  • LAB TERMAL
  • LAB SCADA
  • LAB FLUIDA
  • LAB ENERGI
  • LAB BASIC
  • LAB LISTRIK DASAR

PROGRAM STUDI

VISI:

Menjadi pusat ungulan pendidikan teknologi rekayasa di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik dalam skala nasional maupun internasional pada tahun 2020.

MISI:

  1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik dengan menyediakan lingkungan dan suasana akademik yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang profesional, berpikiran terbuka, kreatif dan berjiwa pemimpin, yang siap bersaing di era global;
  2. Berperan aktif dalam pengembangan dan peningkatan sistem pendidikan politeknik di Indonesia, khususnya di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik;
  3. Melaksananakan penelitian yang berorientasi penemuan, pengembangan, kombinasi, atau integrasi dari beberapa teknologi yang sudah ada sebelumnya, menjadi teknologi baru yang membawa kemaslahatan masyarakat;
  4. Membangun dan mengimplementasikan nilai-nilai etika moral akademis dan sosial kemasyarakatan.
KOMPETENSI LULUSAN

MANAJER OPERASIONAL PEMBANGKIT.

1. Membuat perencanaan operasi mesin-mesin pembangkit sesuai SOP (Standart Operasting Procedure) dan IM (Instruction Manual) untuk operasi normal.
2. Mengkoordinasikan pencatatan dan pelaporan data operasi pembangkit sesuai log-sheet atau report-sheet yang sudah ditetapkan.
3. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah operassi sistem pembangkit tenaga listrik.
4. Melakukan koordinasi dengan pusat pengaturan beban dan unit lainnya dalam mensupply energi listrik ke jaringan dalam suatu sistem interkoneksi pembangkit.
5. Melakukan supervisi terhadap sumber daya manusia dalam lingkungan kerja untuk menjaga optimalisasi kinerja pembangkit.
6. Melakukan analisa dan evaluasi pada permasalahan yang tidak normal dari pengoperasian pembangkit dengan koordinasi tim kerja.
7. Melaksanakan pengujian dan komisioning suatu pembangkit tenaga listrik

 

MANAJER PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT

1. Mampu menjelaskan pelaksanaan, prosedur dan teknik pemeliharaan yang berkaitan dengan unit pembangkit.
2. Mengkoordinasi trouble shooting terhadap suatu permasalahan dalam proses pembangkitan tenaga listrik.
3 Melakukan koordinasi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pembangkit dengan unit operasional dan unit lain yang terkait.
4. Melakukan penjadwalan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pembangkit untuk jangka waktu pendek (harian/mingguan) dan jangka waktu panjang (tahunan).
5. Melakukan pengawasan dan pelaksanaan perawatan rutin terahadap peralatan pembangkit yang menjadi lingkup tanggungjawabnya.
6. Mengevaluasi penggunaan sumber daya yang menjadi tanggung jawab dan wewenangnya dalam perawatan dan perbaikan.
7. Melakukan tindakan dan supervise optimalisasi sumber daya.
8. Menerapkan budaya K3 di lingkungan kerja.

MANAJER TEKNIK

1. Menangani sistem proteksi relay dan control.
2. Menangani peralatan yang terkait sistem pusat pengatur beban antar pembangkit.
3. Memahami prinsip kerja control boiler, turbin, dan generator serta perelatan control pada sistem pembangkit.
4. Mengoperasikan instrumentasi dan peralatan control pada sistem pembangkit.
5. Memahami prinsip kerja sistem akusisi data (data logger).
6. Melakukan koordinasi antara unit pembangkit dan untuk pengatur beban.
7. Mengkoordinasikan trouble shooting terhadap suatu permasalahan dalam sistemcontrol dan proteksi.

KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGKIT

1. Menangani analisis keputusan investasi pada sistem pembangkit.
2. Melaksanakan survey dan analisis potensi sumber-sumber energi baru dan terbarukan serta merancang pembangkit tenaga listrik dari energi baru dan terbarukan.
3.Melakukan koordinasi persiapan kegiatan perancangan pembangkit dengan memanfaatkan sumber-sumber energi baru dan terbarukan.
4. Merancang dan melaksanakan suatu sistem pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan beserta utilitasnya.
5. Mengevaluasi kinerja suatu sistem pembangkit hybrid.
6. Memimpin dan mengawasi kelompok kerja dalam kegiatan rancang bangun sistem pembangkit tenaga listrik baru dan terbarukan

ANALIS BIAYA OPERASIONAL PEMBANGKIT

1. Membuat analisa dan perencanaan biaya operasional suatu sistem pembangkit secara keseluruhan.
2. Melakukan koordinasi penjadwalan suplly bahan bakar dan sistem penyimpanannya.
3. Melakukan perencanaan penggunaan bahan bakar dan biaya suatu pembangkit tenaga listrik.
4. Melakukan perencanaan biaya perawatan sistem pembangkit tenaga listrik.
5. Mengatur kelompok kerja yang menjadi tanggung jawab dan wewenangnya dalam pendataan biaya perawatan sistem pembangkit

MANAJER ENERGI

1. Menerapkan dan mengevaluasi manajemen energi pada indrustri dan bangunannya.
2. Melakukan koordinasi persiapan kegiatan audit energi pada industri dan bangunan serta menyusun jadwal dan prosedur audit energi.
3. Melakukan pengukuran audit energi secara benar dengan menggunakan instrument.
4. Melaksanakan kegiatan audit energi dengan mengikuti SOP.
5. Melakukan analisis penggunaan energi secara menyeluruh berdasarkan hasil audit.
6. Menyusun rekomendasi untuk penghematan energi berdasarkan hasil analisa audit energi.
7. Memimpin dan memotivasi kelompok kerja yang menjadi tanggung jawab dan wewenangnya dalam kegiatan konservasi energi di industri dan bangunan.
8. Menerapkan budaya K3 dalam proses audit.